Cari Blog Ini

Rabu, Juni 04, 2008

Pernak pernik


Berburu Benda Etnik di Jati'ku BSD Junction.

Anda penyuka benda-benda seni dari beragam etnik mulai dari Jawa, Bali samapi dengan badui?. Tak per perlu repot dengan mendatangi berbagai dari etnik ini, anda cukup datang Jati'ku Art Shop di BSD Junction.
Toko yang berada di lantai 1 BSD Junction, blok D5 Nomor 12 ini menyediakan beragam benda seni, dengan harga cukup bervariasi mulai dari Rp 10 ribu sampai dengan ratusan ribu, semuanya tersedia.
Ragam bendanya cukup banyak, mulai dari sekedar gantungan kunci, pengganjal pintu, topeng, kaca hias, kain sampai dengan tas semuanya tersedia.Harganya juga cukup bervariasi, sebut saja untuk benda-benda bermotif batik khas Jogja, seperti gantunga kunci yang dihargai Rp Rp 10 ribu, pembuka amblop Rp 15 ribu, pengganjal pintu Rp 30 ribu, topeng pahat penghias dinding dihargai Rp 35 ribu sampai dengan Rp 200 ribu.
Benda-benda etnik jawa lainnya, ada satu set wayang yang dihargai mulai Rp 320 ribu, sampai kain yan dihargai Rp 55 ribu perbuahnya.Bagi anda peminat benda dengan etnik bali, anda bisa membeli kaaca dengan ukiran bermotif khas bali yang dihargai mulai dari Rp 250-300 ribu. Sedangkan untuk tas khas suku badui hanya dihargai Rp 15 ribu saja.
" Kita memang menyediakan benda-benda yang antik dan penh dengan nunas etnik," kata Titi Handayani, penanggung jawab toko.
Selain benda-benda etnik diatas, toko milik Didit Sulistyo ini juga menyediakan beragam beda kerajinan lainnya, seperti kaca dengan anyaman lidi yang dihargai Rp 150 ribu, keranjang anyaman bambu Rp 150 ribu, serta tatakan gelas dari kayu jati yang dihargai Rp 10 rib per buahnya.
Menurut Titi, sebagian besar pengunjung ayng datang adalah para oeminat benda etnik serta turis asing. " Orang bule banyak yang datang, katanya sih buat koleksi," tutur Titi. Setiap bulan, toko yang juga menjual lukisan hasil coretan tangan saang pemilik ini bisa eraup omset sekitar Rp 1 juta-an.(unsiyah)


Membuat Boneka Kertas dengan Tehnik Kusudama.

Origami, kata itu yang pasti keluar saat orang ditanya tentang tehnik melipat kertas di Jepang. Tapi sebenarnya masih ada seni melipat kertas lain lo...namanya Kusudama.
Bedanya, jika origami hanya memiliki satu lipatan, maka tidak demikian halnya dengan Kusudama yang memiliki beragam lipatan. Meskipun demikian tidak berarti Kusudama lebih sulit dari Origami. hasil seni melipat Kusudama juga lebih bervariasi, jika origami hanya bisa menghasilkan bentuk burung, maka Kusudama bisa berubah menjadi beragam bentuk mulai dari bola sampai dengan boneka-boneka ala eropa yang memiliki gaun besar serta bonek gadis jepang yang memakai Kimono.
Kertas yang bisa digunakan juga simpel, kalau kita tidak mampu membeli kertas jepang yang harganya sedikit mahal, kita bisa memakai kerta kado kok, praktis kan, paling tidak bisa mengisi waktu luang. Yang lebih menarik lagi, hasil-hasil seni usudama bisa menghasilkan uang juga lo...hal ini sudah dibuktikan oleh Vika Astarti.
Cewe yang memiliki toko di Lantai Dasar ITC BSD ini, lokasinya tak jauh dari eskalator menjual produk-produk Kusudama buatannya dengan harga bervariasi mulai dari Rp 5 ribu sampai dengan Rp 75 ribu semuanya ada disini. Kalau kamu tertarik, kamu bisa datang ke toko milik Vika. karena selain menjual produk Kusudama yang sudah jadi, Vika juga menerima kursus lo...(unsiyah)








Tidak ada komentar: