Cari Blog Ini

Senin, Juni 23, 2008

Bisnis

// Penjualan Sepeda tak Lagi Kencang(23/07/08)

Liburan usai, berakhir pula musim panen bagi pedagang sepeda. Sebagian pemilik toko sepeda terutama sepeda untuk anak-anak mengeluhkan sepinya usaha mereka. Namun sebagian yang lain optimis, bisnisnya akan semakin berkembang lantaran kian banyaknya komunitas pencinta sepeda.

TANGERANG, SN - Masduki, pemilik toko sepeda Harapan Kita di Pasar Anyar Kota Tangerang menuturkan, sejak tahun ajaran baru dimulai keuntungan yang diperolehnya menurun drastis dibandingkan saat libur sekolah lalu. "Sejak sekolah masuk, omzet kembali turun sampai 30 persen," terang Masduki tanpa mau menyebutkan angka pasti perolehannya.
  Toko yang juga menjadi pusat grosir sepeda anak-anak dan menyediakan beragam suku cadang sepeda ini membandrol harga sepedanya paling murah sekitar Rp 250 ribu untuk ukuran 12 (sedang) sampai Rp 1 jutaan lebih untuk sepeda dewasa.  
  Datangnya bulan ramadhan sekitar sebulan lagi, juga menjadi momok tersendiri bagi Masduki. Sebab biasanya di musim yang sama setiap tahunnya terjadi penurunan cukup drastis. "Penurunan omzet saat ini belum seberapa dibanding puasa dan lebaran nanti, yang penurunannya mencapai 70 persen," kata Masduki, kemarin.
  Menurutnya, puncak omzet bisnis sepeda yang telah digelutinya sejak tahun 1983 terjadi saat libur panjang seperti kemarin.
  Sementara itu, Kong Liong pemilik Giant Bicycles BSD, Serpong yakin bila bisnis sepeda tidak akan pernah mati. Tak peduli musim libur atau tidak, puasa atau lebaran. Terlebih saat ini tidak sedikit masyarakat perkotaan yang gemar bersepeda.
  Toko sepeda yang masih tergolong baru ini menyediakan beragam jenis sepeda mulai dari anak-anak sampai dengan sepeda off road. Tak hanya itu, Giant juga menyediakan beragam aksesoris sepeda khusus untuk produk sepeda asal Taiwan ini.
  "Sekarang di daerah BSD sudah banyak komunitas pecinta sepeda, makanya kita berani buka di sini karena kami yakin di sini ada peluangnya," kata Kong Liong. Unsiyah/Esthi


Harga Sayur Naik Sampai 100 Persen
Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan(23/07/08)

TANGERANG, SN- Kemarau datang, harga sayur melejit. Sejak sepekan, harga sayur mayur di sejumlah pasar tradisional di Tangerang naik signifikan, bahkan ada yang persentasenya mencapai 100 persen.
 Di pasar anyar misalnya, sayur mayur yang mengalami kenaikan sampai 100 persen bahkan lebih antara lain ketimun yang semula dihargai Rp 3 ribu naik menjadi Rp 6 ribu perkilogram, buncis dari Rp 2 ribu menjadi Rp 5 ribu, kol dari harga Rp 2 ribu menjadi Rp 4 ribu perkilogram, kacanng panjang dari Rp 3 ribu menjadi Rp 8 ribu.
 Sementara sayur mayur jenis lain,kenaikannya berkisar 50 persen lebih seperti cabe rawit merah yang naik dari Rp 16 ribu menjadi Rp 22 rib perkilogram, daun bawang dari Rp 3 ribu menjadi Rp 5 ribu perkilogram, cabe rawit hijau ari Rp 12 ribu menjadi Rp 22 ribu perkilogram, kentang dari Rp 3.500 menjadi Rp 5 ribu, tomat dari Rp 4 ribu menjadi Rp 6 ribu serta kembang kol dari Rp 8 ribu menjadi Rp 14 ribu.
 " Naiknya cukup drastis, makanya banyak pembeli yang protes," kata Dodo (42), pedagang sayur di pasar anyar.
 Kelangkaan pasokan, lanjutnya, kemungkinan besar menjadi penyebab kenaikan ini, pasalnya untuk dapat barangnya di pasar induk juga susah. Dirinya juga mengeluhkan sepinya penjualan sejak kenaikan harga sekitar sepekan lalu. Jika biasanya pasokan sayur mayur miliknya bisa ludes dalam setengah hari, maka hingga kemarin sore dagangan milik pria yang sudah menggeluti bisnissayur mayur selama puluhan tahun ini masih terlihat utuh.
 " Ya kaya gini bak, biasanya saya beli cabe rawait 10 kilo, jam 12 sudah habis," kata Dodo sembari menunjukka cabe rawit miliknya yang maasih menggunung. Meskipun sebagian besar harga sayur mayur naik, harga bawang merah dan bawang putih malah turun, bawang merah yang awalnya Rp 16 ribu turun menjadi Rp 15 ribu dan bawang putih dari harga Rp 8 ribu menjadi Rp 5 ribu perkilogramnya.  
 Hal senada juga dikeluhakn Fauzan, pedagang sayur di pasar anyar. " Sejak harga naik, memang sepi," katanya singkat.(unsiyah)  

Kabupaten Tangerang terima subsidi kedelai Rp 1,9 miliar(22/07/08)

TANGERANG, SN- Subsidi kedelai bagi pengrajin tahu tempe di Kabupaten Tangerang segera cair. Ada kabar gembira untuk para pengrajin tahu tempe di Kabupaten Tangerang, pasalnya janji pemerintah untuk memberikan subsidi kedelai pada para pelaku UKM ini beberapa waktu lalu segera terealisasi.
 Pemberian bantuan untuk pengrajin tahu tempe di 36 kecamatan di Kabupaten Tangerang rencananya akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini, hanya tinggal menunggu kesiapan distributor dan verifikasi pengrajin tahu tempa yang ada di Kabupaten Tangerang.
 " Konversi alokasi per 3 bulan untuk Kabupaten Tangerang senilai kurang lebih Rp 1,9 miliar rupiah, dan diharapkan bisa merata untuk semua pengrajin" kata Pahala Sirait, Kepala Bidang Industri Disperindagkopar Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu.
 Kuota subsidi kedelai sebesar Rp 1.000 per kilogram ini diharapkan bisa meringankan beban para pengrajin tahu tempe yang jumlahnya mencapai 975 orang berdasarkan data Primkopti, dengan jumlah kebutuhan kedelai kurang lebih 80.970 kg perharinya. 
 Kuota ini merupakan yang paling besar dibanding daerah lain di Provinsi Banten dengan presentase mencapai 37,64 persen dai total kuota untuk Provinsi Banten senilai Rp 5,1 miliar.
 Sementara itu Ketua Panitia Pelaksanaan Subsidi kedelai di Kabupaten Tangerang Tuti Sudjana mengatakan, meskipun data primkopti menunjukkan jumlah pengrajin kedelai di Kabupaten Tangerang sebanyak 975 orang, namun pihaknya akan tetap melakukan verifikasi ke lapangan untuk menghindarai adanya kesalahan sasarand alam penyalurannya.
 Tuti menjelaskan, pengrajin dengan jumlah produksi maksimal 100 kg kedelai perhari dan jumlah karyawan maksimal 19 oranglah yang berhak menerima subsidi ini. " Lebih dari itu, tidak bisa menerima bantuan karena termasuk kategori pengrajin besar,’’ kata Tuti. 
 Selain Kabupaten Tangerang, 5 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten juga menerima subsidi kedelai ini, Kota Tangerang senilai Rp 1,6miliar, Kabupaten Serang senilai Rp 510 juta, Kabupaten Pandeglang senilai Rp 244,9 juta, Kabupaten Lebak senilai Rp 175,6 juta, Kota Cilegon senilai Rp 67,5juta dan Kabupaten Serang senilai Rp 591 juta.(unsiyah)



Pengusaha Sablon Belum Cecap Untung Pemilu
Penawaran Harga Rendah, Pengusaha Sablon Tolak Order(21/07/08)

TANGERANG, SN- Meskipun gaung pemilu sudah mulai bergema, namun rupanya sejumlah pebisnis sablon di Tangerang belum terkena imbasnya. Omset dalam partai besar dari partai politik yang biasanya mulai berdatangan juga belum dirasakan para pebisnis spanduk ini. 
 Aat, pemilik usaha percetakan di Benda, Kota Tangerang mengatakan sampai saat ini belum ada kenaikan omset yang berasal dati parpol peserta pemilu. Dirinay memperkirakan akan ada peningkatan omset dari kalangan parpol baru akan dimulai sekitar awal tahun 2009.
 " Sampai saat ini masih normal, belum ada peningkatan," kata Aat.
 Sementara itu Hendra, pemilik percetakan Cipta Karyaa di jalan Raden Fatah No. 2 Ciledug Kota Tangerang mengaku, sejak sebulan lalu ada sejumlah pengurus partai politik dan calon legislatif yang mendatanginya untuk pesan spanduk. " Sudah ada beberapa yang datang, tapi saya tolak," kata Hendra.
 Penolakan tersebut dilakukan Hendra lantaran Penawaran harga yangc ukup rendah serta resiko keterlambataan pembayaran yang berimbas pada kergian juga menjadi pertimbangan bagi perusahaannya menolak order dari parpol yang sebenarnya jumlahnya banyak.
 Dicontohkannya, bendera parpol yang dihargainya sekitar Rp 5 ribu per pcs nya ditawar parpol hanya Rp 2.500. " Ibaratnya penawaran dari parpol belum bisa menutupi biaya produksi," kata pria yang enggan menyebutkan omset perbulannya ini.
 Selain penawaran yang lebih rendah dari harga pasaran, percetakan yang juga memiliki cabang di depan pasar Jombang Ciputat ini juga mengkhawatirkan berhentinya modal karena biasanya parpol tidak menyertakan DP saat pesan spanduk.
 Terlebih, lanjutnya saat ini sejumlah bahan baku sablon mengalami kenaikan, sebut saja bahan untuk spanduk dengan kualitas terendah yang sebelumnya dihargai sekitar Rp 3 ribu per meter, saat ini dibandrol sampai Rp 5 ribu per meter. " Untuk spanduk, satu meter hanya bisa jadi empat dengan ukuran kecil, dan itu belum lagi biaya cat yang juga naik,' katanya. (unsiyah)


Libur Panjang, Pemilik Arena Bermain kebanjiran omset(01/07/08)

TANGERANG, SN- Libur panjang sekolah, pemilik arena bermain dan tempat wisata banjir rejeki. Libur panjang sekolah yang dimulai sejak sepekan lalu benar-benar membwa keberuntungan bagi para pemilik arena bermain anak-anak.
 Tidak sedikit, pengelola tempat hiburan yang omsetnya naik sampai dua kali lipat sepanjang libur panjang kali ini. Citra Playland misalnya, arena permainan anak di Food Court BSD Junction yang buka sekitar sebulan lalu ini omsetnya naik sampai 50 persen dibandingkan hari biasa.
 Kasir Citra Playland, Febri mengatakan, jika biasanya arena permainan yang memiliki beragam permainan mulai dari perahu air sampai kereta mini ini hanya mendapat sekitar Rp 400 ribu, maka pada libur kali ini omsetnya naik sekitar Rp 200 ribu menjadi Rp 600 ribu perhari.
 " Tapi kalau ada acara bisa dapat sampai Rp 1 - Rp 1,5 juta perhari," kata Febri. 
 Hal senada juga dikatakan Eni, kasir Walking Animal di BSD Junction yang mengaku omsetnya naik dari Rp 500 ribu menjadi Rp 600 ribu perhari, dan pada akhir pekan atau kalau ada event mencapai Rp 1 juta perhari.
 Meskipun omsetnya naik, namun tarif permainan yang saat ini sedang menjamur di mal-mal masih normal, yakni Rp 8 ribu untuk sekali putaran." Ada kenaikan, tai belum terlalu banyak," tandas Eni.
 Selain di BSD Junction, arena bermain di CBD Ciledug juga kebanjiran omset. Dikatakan Wahyudi, salah satu karyawan, biasanya arena bermain yang ada di lantai 1 BSD ini omsetnya mencapai Rp 1 juta perhari, dan Rp 1,5-Rp2 juta pada akhir pekan.
 Tak hanya pengelola arena permainan di Mal, sejumlah pusat wisata di Tangerang juga kebanjiran pengunjung. Sebut saja Ocean park, wisata air di kawasan BSD ini mengaku pengunjungnya naik sampai dua kali lipat sejak libur panjang kemarin.
 Jika sebelumnya, pengunjung Ocean Park hanya berkisar 1.000 orang perhari dan sekitar 2 ribu orang pada akhir pekan, maka pada liburan kali ini menjadi sekitar 3 ribu orang pad ahari biasa, dan 5 ribu pada akhir pekan. Harga tiketnya sendiri masih normal yakni Rp 50 rib pada hari biasa, dan Rp 70 ribu pada akhir pekan.(unsiyah)

Libur Panjang, Pengunjung Mal Naik 20-50 persen(02/07/08)

TANGERANG, SN- Libur panjang memberikan rejeki berlipat kepada pengusaha hiburan, termasuk diantaranya adalah para pengelola pusat perbelanjaan.

 Terlebih, tidak sedikit pengelola mal yang membuat event dengan tema khusus untuk menyemarakkan acara liburan di mal. Sebut saja Sumarecon mal Serpong yang mengusung tema Garfiled,kemudian ada Supermal Karawaci yang mengusung tema Be Bratz pada liburan kali ini. Tak ayal, pengunjungnya pun membludak dan omset yang didapat juga berlipat ganda.

 Paling tidak, hal ini yang diakui PT Sumarecon Agung, selaku pengelola SMS. Coroprate PR Manager PT Sumarecon Agung Cut Meutia mengatakan, sejak libur panjang kemarin jumlah pengunjung mal yang genap berusia 1 tahun pada 28 Juni lalu ini meningkat sekitar 50 persen.

 " Ada peningkatan sekitar 50 persen dibanding hari biasa," kata Meutia tanpa menyebutkan secara gamblang jumlah pengunjung sebelum dan sesudah libur panjang ini. Kenaikan ini, lanjutnya, juga dipengaruhi sejumlah event besar yang diselenggarakan di SMS seperti Nonton Bareng Euro 2008 serta liburan bersama Garfield.

 Hal senada juga dikatakan pihak Supermal Karawaci, melalui Senior Leasing & Marcomm Senior Manager Supermal Karawaci Jannywati. Dikatakannya, sejak libur panjang dimulai, pengunjung mal yang mengusung tema Be Bratz ini naik sekitar 20 persen dari sebelum liburan.

 " Kenaikan sekitar 20 persen,' kata Jannywati.
 Dijelaskannya, sebelum liburan pengunjung Supermal Karawaci pada hari biasa mencapai kurang lebih 40ribu orang, sementara pada akhir pekan pengunjung mal yang masih terus melakukan pembangunan ini mencapai kurang lebih 50 ribu orang.(unsiyah)  

Per April 2008, 21 Investor Baru Masuk Kota Tangerang(03/07/08)

TANGERANG, SN- Sebanyak 21 Investor baru tanamkan modal di Tangerang. Sepanjang Januari- April 2008, sebanyak 21 investor yang terdiri dari 19 Penanam Modal Asing (PMA) dan 2 Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) menanamkan modalnya di Kota Tangerang.
 Hal ini berbeda dengan 2007, dimana tidak ada penambahan jumlah investor sama sekali, hanya ada penambahan dalam jumlah investasi yang ditanamkan, dan itupun tidak terlalu besar jumlahnya hanya berkisar 400 juta US$ saja yang terdiri dari Domestic Investment dan Sluggish Corporation (Attached), masing-masing 200 juta US$.
 " Kalau tahun lalu, jumlah investor tidak tambah sama sekali, hanya ada penambahan nilai investasinya saja," kata Aswani, Kabag TU Kantor Penanaman Modal dan Perijinan(KPMP) Kota Tangerang.
 Mengenai sektor industri yang digeluti oleh 21 investor baru ini, Aswani mengatakan merata di semua sektor seperti Garment, Makanan, Minuman, kosmetik, dan Suku Cadang.
 Dijelaskannya, jumlah PMDN di Kota Tangerang tahun 2007 sama dengan 2006 yakni 243, begitu juga dengan jumlah PMA sebanyak 120 perusahaan dan Sluggish Corporation (Attached) sebanyak 363. 
 Sementara untuk nilai total investasi yang ditanamkan oleh 21 investor baru per April 2008 ini sekitarRP 155,1 miliar, 15,5 juta US$ yang terdiri dari Rp 127,3 miliar dan 15,5 juta US$ untuk PMA, dan Rp 27,8 miliar untuk PMDN.
 " Itu baru data per April 2008, sehingga tidak terutup kemungkinan jumlah investor yang masuk pada semester pertama tahun ini lebih banyak lagi," jelasnya. Selain menambah nilai invesatsi di Kota Tangerang, masuknya 21 investor baru tersebut juga mampu menyerap 2.100 pekerja, yang terdiri dari 2.097 orang WNI dan 3 orang WNA.
 Bahkan untuk terus menarik invesor masuk ke Kota Tangerang, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) yang sudah dikeluarkan Perda SOTK nya akan efektif pd atahun 2009. " Perda SOTK nya memang sudah ada, namun untuk memperudah pelaksanaan anggaran, maka baru akan efektif tahun 2009," kata Syaiful Rohman,Kabag Inkom Pemkot Tangerang.(unsiyah)

Tabung LPG 12 Kg Tembus Rp 900 ribu(09/07/08)

SERPONG, SN- Harga tabung gas 12 kg tembus Rp 900 ribu di Tangerang . Harga gas LPG 12 kg yang mencapai Rp 63 ribu pertabungnya, belum ada artinya dibandingkan dengan harga tabungnya yang sudah mencapai Rp 900 ribu di sejumlah agen gas di Tangerang.
 Yanfuah misalnya, pemilik agen gas di Kampung Baru, Rt 04/02, Pekualanan Selatan Kecamatan Serpong mengaku membandrol tabung gas LPG menjadi Rp 900 ribu sejak 1 juni lalu. Sebelumnya pada bulan Juni, dirinya hanya membandrol tabung gas LPG 12 kg dengan harga Rp 800 ribu.
 " Juni masih 800 ribu, tapi karena agen lain menaikkan harga dan m emang banyak yang menanyakan ya kita ikut naik juga," kata Yanfuah.
 Diakuinya, sejak adanya kenaikan harga LPG 12 kg, belum ada satupun tabung gas LPG 12 kg yang terjual. Sementara untuk gas LPG 12 kg, toko yang menjadi langganan sejumlah resto di jalan raya Serpong ini membandrol pada harga Rp 65 ribu pertabung, yang sebelumnya dihargai Rp 55 ribu, sedangkan untuk tabung LPG 3 kg dibandrol pada harga Rp 15 ribu, naik dibanding bulan Juni yang hanya Rp 13.500.
 Setiap hari, sedikitnya 15 tabung LPG 12 kg laku terjual, sementara untuk LPG 3 Kg dirinya mampu menjual 20 tabung. " Penjualan dan pasokan masih normal, hanya untuk tabung gasnya, belum ada sama sekali yang laku," katanya.
 Sementara itu di Toko Sinar Abadi, di jalan Kelapa Puan Blok AG/13 Gading Serpong, harga tabung gas LPG 12 kg dihargai Rp 800 ribu. Hendrik, sang pemilik mengaku kenaikan harga tabung gas LPG 12 kg dari sebelumnya yang hanya 750 ribu ini dilakukan lantaran sulitnya mendapat pasokan tabung gas LPG 12 kg.
 " Barang yang ada sekarang saja stok lama, karena untuk minta pasokan lagi sekarang sulit," katanya.
 Untuk harga gas, agen gas dibilangan gading Serpong ini masih membandrol diangka Rp 68 ribu untuk gas LPG 12 kg dan Rp 16 ribu untuk ukuran 3 kg. Setiap hari dirinya mampu menjual sedikitnya 30 tabung gas baik ukuran 12 kg maupun 3 kg. " Harga tak jadi masalah, asalakan pasokan lancar," pungkasnya.(unsiyah)

Harga Beras Turun, Omset Pedagang Ikut Melorot (260608)

TANGERANG, SN- Harga beras yang turun sejak setengah bulan lalu, tak mampu membendung melemahnya penjualan beras akibat kenaikan BBM dan tahun ajaran baru.
 Jika umumnya harga turun maka permintaan akan meningkat, maka tidak demikian halnya dengan harga beras yang turun sejak setengah bulan lalu di Tangerang. Setidaknya hal ini pula yang diungkapkan Mery, agen beras besar di pasar Anyar. 
 " Harganya memang turun karena sekarang kan sedang musim panen, dan permintaan juga turun," katanya. Penurunan omset yang terjadi sejak turunnya harga beras mencapai kurang lebih 30 persen. Jika biasanya dirinya mampu menjual sekitar 1 ton beras perhari, maka saat ini hanya sekitar 7 kwintal saja seharinya.
 Dikatakannya, penurunan harga beras yang terjadi sejak setengah bulan lalu berkisar antara Rp 100-Rp 300 perkilogramnya. Untuk jenis IR 64 urun dari harga Rp 5 ribu menjadi Rp 4.900 perkilogram, beras ketan vietnam dari Rp 6.700 menjadi Rp 6.600, ketan lokal Rp 6.300 menjadi Rp 6.200, IR 42 dari Rp 5.600 menjadi Rp 5.500, pandan wangi dari Rp 6 ribu menjadi Rp 5.700. 
 Hal senada juga dikatakan Andre, pemasok beras dari pasar induk Cipinang ke sejumlah agen beras di Tangerang dan Jakarta. " Harga turun, omsetnya juga. Mungkin karena sekarang kan mau tahun ajaran baru sehingga masyarakat juga sedang perlu biaya untuk sekolah," kata Andre saat ditemui di Pasar Anyar, kemarin.(unsiyah)


Tangerang masih menjadi sasaran empuk pasar motor.(220608)

TANGERANG, SN- Tangerang masih menjadi surga penjualan motor. Dibandingkan daerah di sekitarnya, pasar motor di Tangerang terbilang masih tinggi. Sejumlah dealer motor kenamaan mengakui, kontribusi penjualan dari Tangerang masih cukup tinggi dibanding daerah satelit Jakarta yang lain.
 Sebut saja PT Putera Persada Nusantara, distributor Yamaha untuk wilayah Jabodetabek yang 60 persen penjualannya berada di wilayah Tangerang. Presiden Direktur PT Persada Nusantara, Suyono mengatakan dari sekitar 10 ribu motor yang terjual setiap bulannya, sekitar 6 ribu diantaranya berasal dari dealer 
di Tangerang.
 Ditemui disela-sela pelepasan Touring Yamaha Tangerang- Anyer, Minggu (22/6) kemarin Suyono mengatakan secara total PT Putera Persada Nusantara saat ini memiliki sekitar 60 dealer untuk wilayah Jabodetabek, dengan 15 diantaranya berada di Tangerang dan Cikande.
 " Meskipun yang ada di Tangerang hanya seperempatnya, namun kontribusi yang diberikan paling tinggi di banding daerah lain," tandasnya.
 Sementara itu, Humas PT Wahana Artha Harsaka, dealer resmi Honda untuk wilayah Jabodetabek, Sakti mengatakan, meskipun Tangerang tidak menjadi nomor satu kontribusi penjualannya terhadap Wahana, namun penjualan di wilayah yang dikenal sebagai kota seribu industri ini masih tetap tinggi.
 " Nomor satu masih di Jakarta, tapi meskipun begitu penjualan di Tangerang masih tinggi," kata Sakti.
 Tak hanya produsen kenamaan yang ingin menjadikan Tangerang sebagai pemberi kontribusi besar terhadap penjualan produknya, produsen motor yang masih tergolong belia, PT Buana Agung Mulia dengan produk motornya Torindo Motorcycle sejak awal 2005 lalu juga mencoba peruntungannya di Tangerang.
 " Sebelum ke daerah lain seperti Jakarta kita memang mencoba di Banten dulu, terutama wilayah Tangerang, yang memang pasar untuk motor cukup baaus karena banyak kalanan menengah kebawah yang tinggal disini yang mereka notabenenya adalah penyerap pasar motor terbesar, " kata Asan Samsudin , Direktur Legal Torindo Motorcycle. 

Peringati HUT ke 5 PT Putera Persada Nusantara, Touring Tangerang-Anyer
 Perayaan lima tahun PT Putera Persada Nusantara, dijadikan perusahaan yang menaungi Duta Motor, Persada Motor, Karya Motor, Era Motor dan Putera Motor ini sebagai ajang untuk semakin mendekakan diri dengan para pengguna Yamaha Motor di Tangerang. 
 Setelah sebelumnya melakukan berbagai kegiatan seperti bakti sosial dan donor darah, kemarin berlokasi di Duta Motor Cimone yang beralamat di jalan raya Serang Km 3 sekitar 400 motor Yamaha bersiap mengikuti touring Tangerang -Anyer. 
 " Kami ingin semakin akrab dan menyenangkan para pengguna motor Yamaha," kata Suyono, Presdir PT Putera Persada Nusantara.
 Dijelaskannya selain akan diisi dengan beragam hiburan, dalam touring yang baru pertama kali dilakukannya tersebut juga akan diisi dengan service motor gratis. " Nantinya, ratusan motor Yamaha dari Tangerang ini akan ergabung dengan pengguna motor Yamaha yang berkumpul di Cikande, Serang.(unsiyah)

Pasca Kenaikan BBM, Pangajuan Kredit Motor Meningkat.(190608)

TANGERANG, SN- Kenaikan BBM ternyata tak selalu berdampak buruk. Pasalnya kenaikan BBM kali ini memberikan berkah tersendiri bagi para perusahaan leasing kendaraan bermotor.
 
 Bagaimana tidak? sejak isu kenaikan BBM digulirkan beberapa waktu lalu, sejumlah perusahaan leasing kebanjiran surat pengajuan kredit kendaraan bermotor sampai dengan 30 persen. Sebut saja Mandala Multi Finance, yang beralamat di jalan Hos Cokroaminoto Ciledug. Marketing Mandala Finance, Zamroni mengatakan jika biasanya dirinya hanya menangani sekitar 150 klien setiap bulannya, maka sejak dua bulan terakhir naik menjadi sekitar 200 klien. 
 
 " Kenaikan memang ada, mungkin daripada naik angkot kn lebih boros, sehingga mereka memilih kredit motor," kata Zamroni.
 
 Dikatakannya, meskipun suku bunga BI sempat naik beberapa waktu lalu, namun pihaknya belum melakukan kenaikan suku bunga. Hanya saja saat ini Mandala semakin memperketat dikabulkannya pengajuan pembiayaan. Selain dengan persyaratan normal seperti slip gaji, KTP dan rekening listrik, pengabulan pengajuan pembiayaan juga harus disertai dengan uang muka minimal 30 persen. " Kalau dulu 10-20 persen, sudah bisa dikabulkan pengajuannya, tapi kalau sekarang tidak lagi," kata Zamroni. 

 Roni, Federal International Finance(FIF) Tangerang, mengakui sejak kenaikan BBM pengajuan kredit kendaraan bermotor mengalami kenaikan sekitar 10 persen. " Sekitar sepuluh persen, dan kebanyakan yang mengajukan adalah buruh," kata Roni singkat.(unsiyah)  

Minim Potensi Rugi
Waralaba Minimarket Terus Menjamur(120608)

TANGERANG, SN- Bak cendawan di musim hujan, mungkin ini istilah yang paling tepat untuk menggambarkan pertumbuhan bisnis waralaba minimarket di Tangerang, syarata yang mudah dan potensi kerugian yang minim dari bisnis waralaba membuat bisnis ini banyak dipilih masyarakat..

 Beberapa nama bisnis retail yang sudah tak asing lagi adalah Alfamart yang dikemangkan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya dan Indomart milik PT Indomarco Prismatama. Tentu saja keduanya adalah pemain lama di bisnis waralaba minimarket, hampir di setiap sudut kota dua pemain besar bisnis waralaba minimarlet ini bisa ditemukan.

 Bagaimana tidak, di Kota Tangerang misalnya, lebih dari sepuluh gerai baru waralaba minimarket berdiri baik Indomaret maupun Alfamart setiap tahunnya . Selain dua pemain lama ini, masih ada satu waralaba lagi yakni Ceria Mart yang juga dibawah naungan PT Indomarco Prismatama yang ikut meramaikan pertumbuhan waralaba minimarket di Tangerang.

 " Setiap tahun, pasti ada saja yang mengajukan STPUW untuk minimarket," kata Muhammad Nur, Kasubdin Perdagangan Disperindagkopar Kota Tangerang. 

 Tercatat, pada 2006 ada sedikitnya 28 pengaajuan STPUW (Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba) yang masuk ke Disperidagkopar Kota Tangerang, yang terdiri dari 17 gerai indomaret, 2 gerai alfamart dan 7 gerai ceriamart, dan sisanya bisnis warlaba bidang lain.

 Tahun 2007, sedikitnya ada sepuluh STPUW yang terdiri dari 8 gerai Indomaret dan 2 gerai Alfamart. Sementara data terakhir per 31 Mei 2008, sudah ada 10 pengajuan STPUW yang terdiri dari 7 gerai Indomaret dan 3 gerai Alfamart.

 Sementara itu, Manajer Humas PT Alfaria Trijaya, Didit Setiadi mengatakan, pihaknya tidak terlalu enfokuskan diri untuk penambahan produk baru, tetapi lebih kepada meningkatkan jumlah terwaralaba alfamart yang ada. Saat ini total gerai alfamart secara nasional lebih dari 2 ribu gerai, dimana 30 persennya milik terwaralaba dan sisanya reguler( milik perusahaan sepenuhnya).

 " Yang kita targetkan adalah penambahan jumlah gerai alfamart yang terwaralaba dari 30 persen menjadi 50 persen," kata Didit. Hal tersebut, lanjutnya dimaksudkan untuk lebih membuka peluang bagi masyarakat untuk memiliki usaha sendiri. Di Tangerang, saat ini ada sekitar 50 gerai Alfamart yang sudah berdiri.  

 Disinggung mengenai peluang penambahan gerai di wilayah Tangerang, Didit mengatakan disesuaikan dengan jumlah penduduk yang ada, karena satu minimarket di targetkan bisa melayani sekitar 12.500 jiwa. Sementara mengenai upaya Alfamart untuk membantu UKM di sekitarnya, dilakukan dengan cara menjadikannya sebagai tenan atau supplier. 

 " Tapi tentunya harus memenuhi syarat yang berlaku, misalnya untu supliier harus memiliki kontinuitas dan kapasitas produksi yang mampu memenuhi kebutuhan sedikitnya 40 toko alfamart," kata Didit.
 
 Sementara itu rival berat Alfamart, yakni PT Indomarco Prismatama pewaralaa Indomaret dan Ceriamart juga terus melakukan pengembangan di wilayah Tangerang, dengan pembukaan lebih dari lima gerai baru setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2007, perusahaan ini sudah memiliki 2.425 gerai, meningkat sekitar 600 unit dari tahun sebelumny yang hanya 1857 gerai saja. 

 Menanggapi menjamurnya Minimarket yang berdiri diwilayah Tangerang, Rilah, pemilik toko kelontong di ajlan H Maja, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang mengakui memberikan pengrauh terhadp usahanya. " Memang ada pengaruh sih, tapi kalau yang beli barang dalam jumlah minim mereka tetap masih ke warung kok," kata perempuan yang tokonya tak jauh dari Indomaret.(unsiyah)  

Pangajuan SPUW Minimarket Kota Tangerang

2006  Indomaret 17       Alfamart 2       Ceriamart 7
2007 Indomaret 8           Alfamart 2
Per 31 Mei 2008               Indomaret 7      Alfamart 3

BBM Naik, Harga Emas Labil
Transaksi Jual Beli Meningkat(110608)

TANGERANG, SN- Kenaikan harga BBM pada akhir Mei lalu membuat harga emas labil. Hampir dua minggu sejak kenaikan harga BBM, harga perhiasan emas terus berubah-rubah. Setelah pekan lalu, harga emas mengalami kenaikan pekan ini harganya kembali turun.
 Sebut saja di toko emas Permata yang beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto No.68 Ciledug. Di toko ini, harga emas 24 karat yang pekan lalu mengalami kenaikan dari Rp 253 ribu pergram menjadi Rp 263 ribu, kembali turun menjadi Rp 255 ribu pergram. 
" Harganya memang sekarang naik turun, "kata Sri Wahyuni, penanggung jawab toko.  
 Hal serupa juga terjadi pada perhiasan dengan kadar emas dibawah 24 karat. Sebut saja emas 22 karat yang dibandrol Rp 221 ribu pergram, dan emas 18 karat Rp 105 ribu- Rp 143 ribu.
 Namun, meskipun harganya labil, minat masyarakat terhadap perhiasan emas tetap tinggi, setiap harinya sekitar toko Permata ini mampu menjual emas senilai Rp 30 juta. " Kalau pas ramai banget, malah bisa sampai Rp 50 juta bisa terjual," lanjut Sri.
 Dalam kesempatan tersebut, Sri juga menuturkan selain pembelian emas oleh masyarakat yang masih cukup tinggi, transaksi penjualan juga mulai mengalami peningkatan menjelang tahun ajaran baru. Jika dalam kondisi normal, toko ini hanya menerima penjualan emas dari konsumen senilai kurang lebih Rp 20-25 juta, maka saat ini sudah mencapai Rp 30 juta perhari. 
 " Katanya sih mau buat biaya sekolah," kata Sri.
 Berbeda dengan Permata, toko emas Fajar Baru yang beralamat di pasar Bengkok No.1 Pinang yang khusus menjual emas dengan kadar 14 karat ini mengaku transaksi jual beli emas masih sepi, meskipun harga emas 14 karat ditokonya masih dihargai nornal yakni Rp 120 ribu pergram
 " Masih biasa saja, sehari paling kita dapat sekitar Rp 3 juta, kalau yang jual ke kita malah kadang-kadang tidak ada,' kata Joni, salah satu pegawai.(unsiyah)  

Tarif Naik Apa Gak, Tetep Tekor(090708)

TANGERANG, SN- Naik atau tidak tarif taksi, supir taksi kelimpungan. Meskipun harga BBM sudah melonjak sejak akhir Mei lalu, namun sejumlah perusahaan taksi belum menaikkan tarif taksinya. Sepinya penumpang menjadi alasan mereka tetap bertahan pada tarif lama.
 Akibatnya, tidak sedikit dari para supir taksi yang kelimpungan lantaran nunggak setoran. Iis (48), pengemudi "Taksi Kita" nomor 805, yang biasa mangkal di depan WTC Matahari Serpong mengatakan, dalam sehari dirinya hanya bisa mendapatkan Rp 150 ribu saja, angka ini hanya pas untuk membayar setoran ke perusahaan setiap harinya.
 " Ya terpaksa biaya bensin kita nombok dulu, jalan lain ya kita harus nunggak setoran ke perusahaan," kata Iis.  
  Sampai saat ini, perusahaan tempatnya bekerja masih ematok tarif lama yakni Rp 5 ribu untuk buka pintu dan Rp 2500 perkilometer. Diakui Iis, dirinya memang sudah mendengar selentingan kabar tentang rencana dinaikkannya tarif taksi, namun diperkirakan baru akan diberlakukan awal bulan depan.
 Bagi pria yang sudah berprofesi sebagai supir taksi sejak tiga tahun silam ini, rencana kenaikan tarif taksi tak sepenuhnya kabar gembira, pasalnya meskipun belum dinaikkan tarifnya, namun semenjak kenaikan BBM penumpang sudah sepi, selain itu dirinya juga mengkhawatirkan jika tarif dinaikkan maka jumlah setoran juga akan naik.
 Hal senada juga dikatakan M Hartono, pengemudi "Astro Taksi" nomor 303. Ditemui di Pool taksi yang berada di jalan Hasyim Ashari, Pinang, ayah dua orang anak ini mengatakan setiap hari dirinya harus memenuhi setoran Rp 115 ribu, dan uang bensin sekitar Rp 250 ribu. " Sehari paling dapat Rp 300 ribu, itu juga tidak pasti," kata pria yang sudah bekerja sebagai supir taksi sejak enaam tahun silam.
 Beban berat masih saja menggelayuti M Hartono, pasalnya meskipun perusahaan tempatnya bekerja sudah mensubsidi uang setoran sebesar Rp 20 ribu, yakni dari Rp 135 ribu menjadi Rp 115 ribu, namun tidak cukup berarti. Pasalnya uang bensin yang harus ia keluarkan setiap harinya juga membengkak, jika sebelumnya Rp 50 ribu bisa mendapat 11,11 liter premium maka sekarang hanya dapat 8,3 liter saja.
 Disinggung mengenai rencana kenaikan tarif taksi, M Hartono mengaku masih bingung, dirinya mengkhawatirkan penumpang akan semaikn sepi, sehingga taksi hanya bisa ngangkrak di pool. " Disini, naik atau tidaknya berdasarkan persetujuan para supir, tapi kita mau setuju takut tambah sepi, ngga setuju kita juga bingung," kata M Hartono.
 Saat ini Astro taksi masih mematok tarif Rp 4 ribu untuk buka pintu dan Rp 1.800 untuk jarak empuh satu kilometer. Bahkan, pria yang sudah memiliki satu orang cucu ini berniat untuk membuka usaha, namun masih terhambat masalah modal.(unsiyah)

Atasi Kelangkaan, 5 SPBU Tangerang dapat tambahan pasokan LPG(040608)

TANGERANG, SN- Kelangkaan dan tingginya harga BBM, membuat Pertamina mengambil antisipasi kelangkaan dengan mensuplai langsung LPG 12 kg ke puluhan SPBU di Jabodetabek.
 Di Tangerang, sedikitnya ada 5 SPBU yang mendapat tambahan stok gas LPG 12 kg. Empat diantaranya berada di daerah perbatasan Jakarta seperti Ciputat, Ciledug dan Pamulang, Bin taro sementara sisanya berada di Curup, Tangerang.
 Pertamina melalui bagian Divisi Komunikasinya, Wisnuntoro mengatakan, diharapakan dengan penyaluran gas LPG 12 kg di sejumlah SPBU akan memuaahkan masyarakat untuk mendapatakan barang yang sempat menghilang di pasaran beberapa pekan terakhir ini.
 Pantauan Satelit News di SPBU 34-15117 yang berada di Jl. Raden Patah, Ciledug puluhan tabung gas LPG 12 kg tampak berjajar di salah satu ruangan yang ada di SPBU tersebut. Menurut salah satu petugas SPBU yang tidak mau disebutkan namanya, penjualan gas LPG di SPBU tersebut sebenarnya sudah berlangsung lama. " Kalau LPG sudah sekitar setahun ada disini, tapi meang kia tidak pernah kehabisan stok, karena mendapatkan suplay langsung dari pertamina," katanya.
 Selain ketersedian stok, harga gas LPG 12 kg yang ditawarkan juga cukup terjangkau yakni Rp 55 ribu pertabungnya.Harga ini lebih rendah dibandingkan harga gas LPG di pasaran pada umumnya, yang mencapai Rp 60 ribuan pertabungnya. 
 Sementara itu, SPBU 34-15126 yang juga berada di jalan Raden Fatah dan tidak termasuk dalam daftar SPBU yang mendapat tambahan pasokan gas LPG juga menyediakan gas LPG 12 kg. Menurut Indame, salah satu petugas SPBU, pihak SPBU sudah menyediakan LPG 12 kg sejak beberapa bulan terakhir." Kalau kami, sudah agak lama sedia LPG," katanya.
 Disinggung mengenai harganya, Indame menuturkan pertabung LPG 12 kg dibandrol dengan harga Rp 55 ribu. "Sesuai dengan harga yang ditentukan pertamina," kata Indame.
 Selain SPBU di Jalan Raden Fatah Ciledug, SPBU lain yang juga menyediakan gas LPG 12 kg adalah SPBU Pamulang, SPBU 34-16507 Jl. Raya Parung Ciputat, SPBU Bintaro Kodam yang semuanya berada di daerah perbatasan Jakarta, dan sempat terjadi kelangkaan LPG 12 kg di daerah ini. Sementara untuk diwilayah barat, SPBU yang jua ditunjuk untuk menyalurkan LPG 12 kg ada SPBU 34-15809 Jl. Raya PLT Curup 49-KM 3,5 Tangerang.
 Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat di seputaran Pamulang, Ciputat serta Ciledug smepat mengelami kesulitan mendapatkan gas LPG, lantaran pasokan yang terlambat. Kalaupun ada, harga yang ditawarkan cukup tinggi.(unsiyah) 

 


Listrik Byar Pet, Produksi tekstil turun 75 persen (030608)

TANGERANG, SN- Sudah jatuh tertimpa tangga pula, mungkin pepatah ini tepat menggambarkan kondisi para pelaku UKM di Tangerang.
 Bayangkan saja, baru beberapa hari lalu, mereka harus menanggung bebab berat lantaran kenaikan BBM yang hampir mencapai 30 persen, saat ini giliran krisis listrik yang mengakibatkan pemadaman bergilir yang menghantui para pebisnis dengan modal terbatas ini.
 Listrik yang byar pet di pulau Jawa dan Bali, termasuk diantaranya Tangerang, mengakibatkan sektor industri rumahan terutama mereka yang bergerak di bidang tekstil dan garment juga ikut terkulai. Terlebih di Tangerang, terdapat ribuan UKM yang tengah berkembang termasuk diantaranya pengusaha tekstil.
 Sebut saja CV Apip Collection yang berada di Cipau Jaya, Larangan Kota Tangerang. Sang pemilik, Ade Meludin menuturkan, sering padamnya listrik akhir-akhir ini mengakibatkan terhambatnya proses produksi mencapi 75 persend ari kondisi normal.
 " Sejak kemarin, memang listrik mati dan produksi tersendat," kata Ade saat dihubngi semalam.
 Dikatakannya, bagi industri tekstil krisi listrik yang terjadi lansung berdampak langsung, berbeda dengan BBM yang dampaknya tidak langsung.Sejak, sering padamnya listrik, dirinya hanya mampu memproduksi sekitar 250 pcs kaos perhari, padahal pada kondisi normal bisa mencapai 1000 pcs. Begitu juga dengan produksi jaket yang biasanya mencapai 300 unit perhari, saat ini hanya sekitar 75 unit saja perhari.
 " Kalau mati mau produksi bagaimana," kata pria yang memiliki 30 karyawan ini.
 Hal senada juga dikatakan Basif, pemilik toko G and R. Kendati tidak terkena dampak langsung krisis listrik, namun kenaikan BBM sangat dirasakan dampaknya oleh pemilik toko yang menyedian beragam jenis kain ini. " Kalu listrik mungkin tidak masalah, tapi BBM yang naik mebuat toko jadi sepi," katanya.(Unsiyah) 


Bertahan ditengah kenaikan BBM
Pengrajin kerupuk pilih kurangi isi kemasan(280508)

TANGERANG, SN- Pelaku UKM kian menjerit. Kenaikan harga BBM yang diberlakukan pemeirntah sejak Sabtu( 24/5) lalu kian membuat para pelaku UKM menjerit. Bagaimana tidak, baru saja para pelaku usaha rumahan ini akan bangkit paska kenaikan BBM beberapa bulan lalu, kini mereka kembali harus menanggung beban berat dengan harga BBM yang kembali dinaikkan.
 Abdurchman (47), perajin kerupuk di Kelurahan Poris Plawad Indah,Kecamatan Cipondoh salah satunya. Pria yang menggeluti usahanya sejak 11 tahun silam ini, terpaksa dua kali mengurangi isi kemasan kerupuknya.
 Jika pada kenaikan BBM yang pertama, dirinya mengurangi isi kemasan kerupuknya dari sepuluh menjadi delapan, saat ini dirinya kembali melakukan pengurangan menjadi tujuh buah perbungkusnya. " Naikin harga tidak mungkin,ya terpaksa mengurangi isi kalau tidak mau rugi,' kata Abdurchman.
 Dijelaskannya, sejak rencana kenaikan BBM pada 24 Mei lalu digulirkan, sejumlah bahan baku produksi kerupuk mulai dari sagu sampai dengan palstik mengalami kenaikan. Sebut saja kenaikan harga sagu dari Rp 3.750 perkilogram menjadi Rp 4.500 perkilogram, berimbas pada kenaikan kerupuk mentah dari Rp 6.500 perkilogram menjadi Rp 7.800 perkilogramnya.
 Belum lagi harga plastik yang naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 24 kilogramnya dan tingginya harga minyak tanah yang dibandrol Rp 5.500 perliter, serta kekhawatirannya akan kenaikan harga minyak goreng yang saat ini dibandrol Rp 10.500 perkilogram, paska kenaikan BBM.
 Dikatakan bapak 5 orang anak ini, setiap hari dirinya bisa memproduksi sedikitnya 3 kwintal kerupuk mentah, yang membutuhkan 10 liter minyak tanah dan sekitar 45 kilogram minyak goreng. Lebih gamblang, Abdurachman mengatakan, untuk memproduksi satu kilogram kerupuk mentah menjadi 33 bungkus kerupuk kemasan kecil dibutuhkan modal sekitar 18 ribu yang meliputi biaya kerupuk mentah, minyak tanah, minyak goreng serta biaya upah pekerja.
 " Harga jual 33 bungkus itu hanya Rp 19.800, dimana perbungkusnya dijual Rp 600. Jadi untung paling 2 ribu perkilo, itu belum dipotong biaya transport,"jelasnya.
 Selain Abdurachman, derita kenaikan harga BBM juga dirasakan Saiful (38), pedagang tempe di pasar Anyar, Kota Tangerang. Pria yang sudah menggeluti usahanya sejak beberapa tahun lalu ini, kembali harus bergulat dengan harga kedelai yang kembali naik.
 "Tadinya hanya Rp 6 ribu perkilogramnya, tapi sekarang naik lagi jadi Rp 8 ribu perkilogram," jawabnya singkat. (unsiyah) 
 
  
Kenaikan BBM (260508)
Angkot rame-rame naikkan harga, AKAP tunggu putusan Organda

TANGERANG, SN - Kendati kenaikan harga BBM sudah diberlakukan sejak Sabtu (24/5) lalu, namun sejumlah perusahaan angkutan antar kota antar provinsi(AKAP) belum memberlakukan tarif baru.
 Tikceting PT Eka Sari Lorena Cabang Tangerang, Derajat menuturkan, kemungkinan besar pemberlakukan tarif baru paska kenaikan BBM baru akan diberlakukan mulai 1 Juni mendatang.
 " Belum ada kenaikan, masih harga normal," katanya.
 Namun, lanjutnya, kemungkinan pada tanggal 31 Mei mendatang pihaknya sudah menerima surat edaran mengenai pemberlakun tarif baru dari organda paska kenaikan BBM.
 Beberapa tarif yang diberlakukan perusahaan yang melayani perjalanan ke wilayah Jawa dan Sumatra ini antara lain, Tangerang-Pekanbaru yang masih dibandrol Rp 320 ribu, Tangerang-Palembang Rp 200 ribu, Tangerang-Surabaya Rp 195 ribu, Tangerang- Malang Rp 205 ribu dan Tangerang- Kebumen Rp 95 ribu.
 Derajat juga menuturkan, kendati BBM sudah naik sejak dua hari lalu, namun tidak berdampak pada penjualan tiket bis Lorena. " masih normal, karena harga yang kita pasang juga masih normal," tuturnya.
 Berbeda dengan AKAP, sejumlah perusahaan angkutan dalam dan antar kota sudah memberlakukan tarif baru, sebut saja PO Rudi, yang biasa melayani perjalanan Rangkasbitung-Kalideres, menaikkan tarifnya dari Rp 15 ribu menjadi Rp 18 ribu. 
 Sementara untuk angkutan dalam kota, pemberlakuan tarif baru sudah terjadi pada angkutan dengan rute BSD-Cikokol yang biasanya hanya Rp 3 ribu menjadi Rp 4 ribu, Serpong-Pasar Anyar dari Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu, Serpong- Kalideres menaikkan harga dari Rp 5 ribu menjadi Rp 7 ribu..
 " Habis mau bagaimana lagi, bensin kan naik masa tarifnya biasa aja, ya nanti rui dong," kata Iwan, salah satu supir angkot Serpong-Pasar Anyar.
 Kendati sudah memberlakukan tarif baru, namun hal tersebut tak terlalu berpengaruh pada pendapatannya. " Kalau tarif sudah dinaikkan, ya idak terlalu berpengaruh, paling banyak penumpang yang mengeluh," jawabnya singkat.(unsiyah)

Harga Beras mulai merangkak, omset pedagang anjlok(260508)

TANGERANG, SN- Harga beras mulai beranjak naik. Meskipun kenaikan BBM baru diberlakukan pada Sabtu (24/5) lalu, namun sudah berdampak pada harga Sembako di Tangerang.
 Sebut saja beras, yang sudah mengalami kenaikan harga sejak hari pertama diumumkannya kenaikan harga BBM. Menurut Sinta, pemilik agen besar di Pasar Anyar, Kota Tangerang, meskipun kenaikannya belu terlalu signifikan yakni hany Rp 200 per liternya, namun imbasnya terhadap penjualan sudah tampak jelas.
 Dikatakan wanita keturunan Tiong Hoa ini, jika biasanya dirinya bisa menjual sampai 2 setengah ton perhari, maka sejak kenaikan dirinya hanya mampu menjual sekitar 1 ton saja perhari. 
 " Tidak tahu kenapa, sekarang lagi sepi sehari paling hanya menjual 1 ton beras," katanya.
 Beberapa jenis beras yang mengalami kenaikan antara lain, IR 64 naik dari Rp 3.600 menjadi Rp 3.800 perliter, IR 1 naik dari Rp 4 ribu menjadi Rp 4.200 perliter, IR 2 naik dari Rp 3.900 menjadi Rp 4.100 perlier dan IR 64 super naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 4.800 perliter.
 Mengenai pasokan, dirinya mengaku tidak mengalami kesulitan, paslanya wilayah lampung dan Serang sebagai salah satu pemasok beras tokonya, saat ini sedang panen. " Pasokan gampang," tukasnya.
 Berbeda dengan beras, kebutuhan pokok lainnya seperti cabe, bawang merah dan bawang putih belum mengalami kenaikan sedikitpun paska kenaikan BBM. Di Pasar Anyar, harga cabe merah dihargai Rp 14 ribu perkilogram, cabe hijau Rp 10 ribu perkilogram, bawang merah Rp 12 ribu dan bawang putih Rp 5 ribu perkilogramnya.
 " Kenaikan harga sembako biasanay baru terjadi seminggu setelah kenaikan BBM," kata Saeful, salah satu pedagang.(unsiyah) 

Kurun waktu kurang dari sebulan
Terjual sekitar 60 persen(220508)

TANGERANG, SN- Laris manis. Dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan, setelah diluncurkan pada awal April lalu, sedikitnya 120 unit dari 197 unit ruko yang akan dibangun PT Panca Karya Griyatama di area superblok Tangerang sudah terjual.  
 " Sudah terjual sekitar 120 unit," kata Yogi Yogaswara, Direktur Pt Panca Karya Griyatama.
 Ditambahkannya, ditargetkan akhir tahun ini proyek yang akan mulai dibangun pada Agutus mendatang ini sudah terjual seluruhnya. Terkait dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM akhir bulan ini, Yogi menuturkan it hanya dampak sementara saja, oleh karenanya dirinya tetap optimis target penjualan ruko yang dibandrol dengan kisaran harga a Rp 789 juta perunit ini akan terpenuhi. 
 "Itu hanya semenatara, kami optimis target akan tetap terpenuhi, terlebih kawasan bisnis superblok semakin diminai baik oleh pengembang maupun konsumen," tandas Yogi. 
 Perlu diketahui, sebagai kawasan terpadu, selain akan membangun ruko, pihak pengembang yakni PT Pancakarya Griyatama juga akan membangun pusat perbelanjaan seluas kurang lebih 150 ribu meter persegi, hotel bintang empat, convention Hall dan kondominium sebanyak 1500 unit, dilahan seluas 10 hektar yang tengah dikembangkan dan diperkirakan menghabisakan dana skitar 2 tiriliun ini.(unsiyah)

BBM Direncanakan Naik
Pengusaha upayakan minimalisir biaya produksi(250506)

TANGERANG, SN- Meskipun dunia usaha sudah hampir bisa dipastikan akan terpengaruh dengan rencana kenaikan harga BBM , yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, namun sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota maupun Kabupaten Tangerang mengaku akan meminimalisir kemungkina terjadinya PHK akibat hal tersebut.
 " Mungkin salah sat solusi yang bisa kita ambil adalah melakukan efisiensi biaya produksi, baik itu dengan hemat listrik maupun mengurangi jam lembur, akan kita lakukan," kata Gatot Purwanto, Ketua Apindo Kabupaten Tangerang
 Yang pasti, lanjutnya kita akan mencoba meminimalisir kemungkina terjadinya PHK akibat membengkaknya biaya produsi yang merupakan imbas dari kenaikan harga BBM yang mencapai sekitar 30 persen. 
 "Kita lihat saja nanti, yang jelas harga BBM naik sangat berpengaruh terhadap kelangsungan industri. Kita hanya akan mencoba melakukan yang terbaik," imbuhnya.
 Dirinya hanya mengharapkan, diengah upaya pengusaha melakukan penekanan biaya produksi, pihak pemerintah diharapkan ikut berperan agar daya sain pasar terus meningkat.kelonggaran pajak dan keseimbangan penarikan retribusi menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan pihak pemerintah untuk membanu dunia usaha.
 Hal yang sama juga dikatakan Sekretaris Apindo Kota Tangerang, Juanda Usman." Pengusaha sudah berusaha memberikan terbaik, beiupun diharapkan dengan pemerintah," kata Juanda.
 Disinggung mengenai himbauan pemerintah agar pengusaha menambah uang transport dan uang makan, Juanda hanya menuturkan, saat ini masih dalam pertimbangan. " Nanti kita pikirkan, terlebih itu kan baru himbauan," pungkasnya. (unsiyah)


Pemerintah rencanakan BBM naik
Harga obat di Tangerang belum terpengaruh(210508)

TANGERANG, SN- Rencana pemerintah menaikkan harga BBM, dalam waktu dekat ini belum pengaruhi harga jual obat di Tangerang, Kendati demikian, sejumlah pengelola apotek mengkhawatirkan adanya kenaikan harga obat, jika kenaikan BBM benar-benar sudah direalisasikan..
 Fauzi, penanggung jawab Apotek K-24 yang beralamat di jalan raya Serpong mengatakan, pasac digulirkannya rencana pemeirntah tentang kenaika harga BBM sebesar 30 persen dalam waktu dekat ini, belum berdampak pada kenaikan harga obat di Tangerang. Di tuturkannya, kenaikan harga obat terkahir terjadi sekitar November 2007 lalu.
 " Ada kenaikan tapi dulu, bulan November dan terus berkelanjutan oleh masing-masing suplier," kata Fauzi.
 Ditambahkannya, biasanya sebelum harga obat naik, supplier sudah memberitahukan terlebih dahulu rencana kenaikan tersebut. Dalam kesempatan tersebut, penanggung jawab apotek yang memiliki sekitar35 supplier obat ini mengatakan, di apoek lain kenaikan harga obat bisa saja sudah terjadi, tergantung pada margin yang diambil oleh masing-masing apotek. Namun, dirinya tidak menutup kemungkinan akan adanya kenaikan harga obat, jika memang kenaikan harga BBM sudah diberlakukan. " Kalau BBM naik, otomatis biaya produksinya kan bertambah, jadi kemungkinan besar naik," paparnya.
 Belum adanya kenaikan harga obat di Tangerang, sejak digulirkannya isu kenaikan BBM oleh pemerintah juga diakui pegawai Apotek Modern, Jalan Kelapa Puan Modernland, Tangerang, Ibnu Hasyim.
 Dikatakan pria yang akrab disapa Ibnu ini, kenaikan harga obata terlahir terjadi sekitar dua bulan lalu, dengan presentase kenaikan sekitar 2-5 persen. Beberapa merek obat kenamaan yang tersedia ditempat ini adalah Sanbe farma, Kalbe farma, Bayer, Jhonson dan Daryavanta.
 " Untuk saat ini belum ada kenaikan," kata pegawai apotek yang memiliki omzet Rp 5-6 juta perbulannya.
 Dicontohkannya, beberapa jenis obat yang masih dibandrol dengan harga normal, antara lain obat batuk dengan merek OBH Combi yang dibandrol dengan harga Rp 7.200, Bodrexin Syrup Rp 5.500 dan Triaminix Syrup yang dibandrol dengan harga Rp 28 ribu per botolnya.
 Sementara untuk obat dengan resep dokter juga belum ada kenaikan, sebut saja Comtusi yang dipasang dengan harga Rp 4.800 per resep, Transfulmin Rp 52 ribu dan epexol yang dibandrol dengan harga Rp 15 ribu per resepnya. (unsiyah) 
  

Libur Panjang, Tiket Pesawat Naik Tajam

TANGERANG, SN- Ramai pembeli, harga tiket pesawat naik tajam. Tingginya minat penguna jasa penerbangan pada libur panjang tahun ini mengakibatkan harga tiket pesawat naik tajam, dengan prosentase antara 30-seraus persen.
Saat ini masyarakat yang akan menggunakan pesawat harus merogoh kocek lebih dalam untuk bisa mendapatkan tiket. Sebut saja tiket pesawat Lion Air rute Jakarta- Denpasar, yang biasanya Rp 500-700 ribu, naik menjadi Rp 1 juta per tiketnya.
" Naiknya cepat sekali, minggu lalu harganya masih Rp 740 ribu, api sekarang sudah mencapai Rp 1 juta lebih," kata Susilowati yang menggunakan armada Lion Air Denpasar.
Selain Lion air, kenaikan harga tiket juga terjadi pada maskapai Garuda dengan rute Jakarta- Balik Papan yang saat ini dibaandrol sampai Rp 1,2 juta. padahal pada kondisi normal, hanya dihargai sekitar Rp 600 ribu saja. Sejumlah penumpang Sriwijaya Air dengan rute Jakarta -Jambi juga mengeluhkan harga tiket pesawat yang naik, jika biasanya dengan kocek Rp 617 ribu sudah bisa mendapa tiket pesawat tujuan Jambi, maka sekarang harus merogoh kantong lebih dala lagi, karena iket ini naik menjadi Rp 888 ribu.
Pantauan Satelit News di bandara Soekarno Hatta, kemarin, calon penumpang di bandara internasional ini memang lebih ramai dibanding hari biasa. Meningkatnya jumlah pemakai jasa penerbangan dibenarkan oleh Humas PT Angkasa Pura II, Sutrisno
Kendati demikian dirinya belum memasikan berapa besarnya kenaikan jumlah pemakai jasa penerbangan pada liburan kali ini. " Memang naik, tapi untuk pastinya belum tahu," kata Sutrisno.(unsiyah)


Penyelundupan 2.504 Ekstasi Digagalkan di Bandara Soetta


TANGERANG, SN-Petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis ekstasi sebanyak 2.504 dan satu plastik ketamine seberat 20 gram, Kamis (19/6) pagi.
Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno Hatta Eko Darmanto mengatakan, pengungkapan bermula dari kecurigaan petugas Satgas Bea Cukai bernama Marlis. Ketika itu, Marlis sedang memeriksa barang kiriman yang dititipkan melalui kargo pesawat Lion Air tujuan Medan .
Saat diperiksa, petugas menemukan 14 kantong plastik berisi 500 butir ekstasi dengan logo Mitsubishi, empat kantong plastik berisi 1.000 butir ekstasi, satu kantong plastik berisi 670 butir ekstasi berwarna biru dengan logo playboy, satu kantong plastik berisi 334 butir ekstasi berwarna ungu dengan merek playboy dan satu kantong plastik ketamin seberat 20 gram. “Saat ini kami sedang menghitung berapa nilainya jika dirupiahkan,” ucapnya.
Mendapati barang bukti tersebut, petugas Bea dan Cukai kemudian melapor ke Polres Bandara Soekarno-Hatta yang kemudian menangkap kedua pemilik barang haram tersebut yang berinisial BRM dan SRY. Kapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol. Guntur Setyanto menolak berkomentar. “Silahkan tanya ke petugas Bea Cukai," tandasnya.



2007, Laba Alam Sutera Meningkat 31 Miliar


TANGERANG, SN - PT Alam Sutera Realty Tbk tingkatkan keuntungan Rp 31 miliar pada 2007 lalu. Dibandingkan tahun 2006, peningkatan laba usaha tersebut naik Rp 29 miliar lebih.
" Tahun 2006 peningkatan yang kita dapat hanya Rp 1,6 miliar, sementara tahun 2007 mencapai Rp 31 miliar," kata Joseph Sanusi Tjong, selaku Direktur PT Alam Sutera Realty Tbk dalam rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Alam Sutera di Sport Center Alam Sutera, kemarin.
Meningkatnya laba usaha yang diperoleh pengembang perumahan elit di Tangerang ini sebagai imbas dari peningkatan penjualan oleh dari Rp 152 miliar pada 2006 menjadi Rp 308 miliar pada 2007.
Dikatakan Joseph, apa yang diperoleh Alam Sutera saat ini tidak bisa terlepas dari geliat bisnis properti di Tangerang yang disebabkan oleh semakin sempitnya lahan di Jakarta.
Setelah pada Desember 2007 lalu go public, saat ini sebanyak 18,34 persen saham Alam Sutera dimiliki oleh publik. Dari total saham yang ada di publik, 30 persennya dipegang oleh PT Argo Manunggal Development.
Joseph juga mengatakan, jika tahun lalu pihaknya belum melakukan pembagian Dividen, lantaran peluncuran saham ke publik dilakukan dipenghujung tahun, maka tahun ini diperkirakan PT Alam Sutera Realty Tbk sudah bisa membagi dividen. " Tentunya dengan kemampuan perusahaan," kata Joseph.(unsiyah)

Pasokan Telat, Tangerang Krisis Premium

TANGERANG, SN- Pasokan telat, stok premium habis. Belum lama harga BBM dinaikkan, masyarakat kembali disulitkan dengan langkanya BBM jenis premium yang disebabkan oleh telatnya pasokan ke SPBU.
Salah satu SPBU yang mengalami hal ini adalah SPBU 34-15132 yang beralamat di Jalan Raya Serpong. Lantaran telatnya pasokan BBM dari Pertamina yang biasa didrop setiap hari, tetapi sekitar pukul 12.30 siang tadi (16/6), pasokan premium di SPBU ini kosong.
“Biasanya sih pasokan datang setiap pagi, tapi karena kali ini belum datang makanya pasokan juga habis,” kata Didi Mulyadi, salah satu petugas SPBU.
Pantauan myRMnews, sampai pukul 15.00, keterlambatan pengiriman pasokan BBM dari Pertamina hanya berimbas kepada premium saja, pasalnya stok BBM untuk jenis solar dan pertamax masih tersedia.
Saat disinggung mengenai penyebab telatnya pasokan dari pertamina, Didi mengaku kurang tahu. Setiap harinya, sekitar SPBU ini bisa menghabiskan BBM yang dibandrol pada harga Rp 6 ribu ini mencapai 30 ribu liter. Sementara untuk jenis solar hanya sekitar 9 ribu liter, dan serta pertamax sebanyak 1.500 liter setiap harinya.(unsiyah)




Listrik Sering Mati,Pengusaha Rugi Puluhan Juta

TANGERANG, SN- Pemadaman listrik yang dilakukan PLN akhir-akhir ini, mengakibatkan sejumlah pengusaha tekstil rumahan rugi puluhan juta.
Salah satunya Ade Meludin, pemilik CV Apip Collection di kawasan Cipadu, Larangan, Kota Tangerang. Seringnya listrik mati akhir-akhir ini, diakui Ade menyebabkan kegiatan produksi di perusahaannya tersendat, sehingga mengalami kerugian yang cukup besar.
" Ya tentu rugi. Karena kalau listrik sering mati, otomatis target produksi tidak terpenuhi," kata Ade.
Ade memprediksikan kerugian akibat matinya listrik selama beberapa hari terakhir ini mencapai 75 persen dari kondisi normal. Penurunan angka produksi tersebut tampak jelas, jika biasanya dirinya bisa memproduksi sekitar 1000 kaos perhari, maka sejak seringnya lampu mati dirinya hanya bisa menyelesaikan sekitar 250 unit saja. Begitu juga dengan jaket yang turun dari 300 unit perhari menjadi 75 unit." Kalau mati dua hari saja, kerugian bisa sampai sepuluh jutaan," kata pengusaha yang memiliki 30 karyawan ini.(unsiyah)


Kenaikan Upah Ditentukan Kemampuan Perusahaan.
TANGERANG, SN- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Tangerang, menyerahkan keputusan naik tidaknya gaji buruh di Kota Tangerang kepada kemampuan masing-masing perusahaan.
Ketua Apindo Kota Tangerang, Gatot Purwanto mengatakan, pihaknya tidak memaksakan para pengusaha menaikkan upah karyawan, karena dirinya menilai tidak semua perusahaan di Kota Tangerang mampu menaikkan gaji buruhnya.
" Kalau yang mampu ya silahkan, tapi kalau yang tidak mampu masa mau dipaksakan," kata Gatot.
Kepada Satelit News, Gatot mengatakan keputusan tersebut diambil berdasarkan keputusan bersama antara pengurus Apindo dari beberapa daerah bersama dengan DPP Apindo pada Rabu (4/6) kemarin, menyusul himbauan dari pemerintah agar pengusaha menaikkan gaji buruh pasca kenaikan harga BBM yang diberlakukan pemerintah. Dimana disepakati, bahwa Apindo tidak akan memaksakan pengusaha untuk menaikkan upah buruh jika memang tidak mampu.
" Mau memaksakan bagaimana, karena pengusaha juga ikut bingung kok dengan kenaikan BBM," pungkasnya.(unsiyah)

Tidak ada komentar: